Halo, sudah lama saya tidak menulis blog sejak postingan
terakhir saya. Tulisan saya mengenai dokter hewan beberapa tahu silam ternyata
menumbuhkan banyak pertanyaan. Banyak yang bertanya di tulisan saya, atau
melalui media yang lainnya, banyak yang mungkin belum terbalas. Saya mohon maaf
sebesar-besarnya, kesalahan saya yang terlalu sibuk hingga saya rasa sudah
melupakan hobi saya untuk menulis dan membuka blog kembali. Saya akan berusaha untuk menjawab setiap
pertanyaan, semoga membantu. Saya berterima kasih atas komenan nya, banyak yang
bertanya atau mungkin ada yang termotivasi, saya ucapkan banyak Terimakasih.
Tulisan saya tentang dokter hewan beberapa tahun silam
adalah tulisan keresahan hati saya saat menjadi mahasiswa di awal tahun,
sebagai Gadjah Mada Muda, bahwa keresahan lah yang akhirnya menjadikan tulisan
yang mungkin bisa menjadikan motivasi dan mungkin saja menumbuhkan
kersahan-keresahan lain. Saya berpikiran sebagian pembaca mampir ke blog saya adalah pembaca yang resah
lalu mencoba mencari jawabannya lewat kata kunci di google. Percayalah saya
juga pernah merasakan resah yang sama.
Banyak pertanyaan yang datang silih berganti, mungkin saya
akan merangkumnya di tulisan ini, mengingat beberapa tahun silam. Tulisan lama
dan beberapa pertanyaan sudah menjadikan pengingat yang baik, dan menjadikan
saya bersyukur.
Baiklah, Saya penulis blog ini, yang pernah menulis artikel GUE BANGGA JADI DOKTER HEWAN sudah menyelesaikan
pendidikan saya sebagai dokter hewan di tahun 2014 silam, saya masuk kuliah
diterima sebagai GADJAH MAD MUDA di tahun 2009. Bukan hal yang mudah untuk bisa
menjadi mahasiswa di Universitas Ternama itu, menurut saya yang notabene bukan
anak cemerlang di sekolah, saya anak yang masuk rata-rata saja, biasa-biasa
saja. Kelas 12 merupakan masa-masa paling galau, saya tau persis. Banyak yang
sudah memiliki cita-cita dengan jelas adapula yang belum. Hingga akhirnya saya
memilih FKH UGM, pertimbangan saya sudah saya tuliskan di tulisan saya
sebelumnya
Dunia perkuliahan saya bisa terbilang tidak berjalan mulus,
saya tau kemampuan saya biasa-biasa saja dan harus bersaing dengan kurang lebih
180 teman-teman seluruh Indonesia di fakultas ini. Cukup berat, karena harus
merasakan menjadi “Anak Rantau” di Yogyakarta, ini pengalaman pertama saya. Di
tahun-tahun pertama saya gagal, kemampuan adaptasi saya tidak terlalu bagus,
bahkan mungkin buruk hingga saya harus menjadi mahasiswa yang sering sakit di
masa itu. Bolak balik rumah sakit hingga akhirnya berujung izin beberapa bulan
tidak mengikuti perkuliahan (saya juga menulis masa sakit itu di blog )
Kesulitan datang silih berganti di tahun pertama. Hingga
akhirnya diujung semester dua saya berjanji pada diri sendiri. Saya akan
kembali di Tahun Kedua kuliah, tekad saya harus bulat sebelum berlaru-larut
karena saya baru tertinggal 1 tahun saja. Saya berhasil, memulai kembali
membuka diri menjadi lebih semangat. Saya berterima kasih kepada teman-teman
saya selama kuliah. Saya akui ini kesalahan saya sendiri, adaptasi saya mungkin
terlalu buruk, dan mereka adalah orang baik yang akan selalu ada di hati saya.
Ternyata bukan hal yang mudah, saya harus menjalani banyak
perbaikan hingga mengulang mata kuliah demi memperbaiki indeks prestasi saya
yang satu koma itu (lol). Hal ini karena kondisi fisik saya belum sepenuhnya
pulih, tapi itu tidak menjadi masalah yang harus saya besar-besarkan. Namun hal
ini menjadi pengalaman yang menarik, saya harus mengikuti pengulangan
kuliah bersama angkatan 2 tahun dibawah
saya, menjalani kuliah di hari sabtu, praktikum bersama adik kelas, yang
menjadi pikiran adalah karena saya adalah angkatan (yang bisa dibilang) tua,
sehingga banyak “adik-adik” yang bertanya. Menjadi hal yang memalukan ketika
tidak tau. Tapi tetap saja saya bilang “maaf dek, aku gak tau” (lol). Tugas
praktikum pun saya mempercayakan teman saya (minta tolong dibuatkan) haha,
karena saya menjalani dua mata kuliah sekaligus dalam satu waktu. Seperti yang
saya bilang, mereka adalah orang baik, yang selalu membantu saya
Bukan hanya menjadikan saya harus mengulang kuliah, tapi
saya harus mundur untuk mengerjakan skripsi, jika teman-teman lain bisa mulai
menulis di semester 7, saya diperbolehkan di semester 8, setelah saya
menyelesaikan untuk mengulang. Hingga berbagai proses akhirnya saya
menyelesaikan perkuliahan S1 di bulan Agustus 2013, berbarengan dengan teman-teman
seangkatan saya 2009 dan meraih gelar dokter hewan di Desember 2014.
Wisuda 2013
Tim Koas
Well, Jangan pernah menyerah, hal-hal yang akan kita lalui
didepan saya akui bukan hal yang mudah. Yang perlu kita lakukan hanya berjalan
terus saja. Sebelum masuk kuliah dihadapkan dengan
“saya termasuk dalam syarat masuk kuliah tidak ya ?”
“ saya bisa gak ya masuk kuliah disini?”
Saya ga bisa ini,
saya bisa masuk kuliah disini ga ya?”
Hal langsung yang bisa lakukan adalah belajar yang baik,
agar bisa lulus ujian masuk di Universitas yang kita inginkan, karena kepintaran
dan keterampilan yang kita punya bergantung pada ujian masuk yang menjadi pintu gerbang dari semua
cita-cita kita, masa depan kita. Maka saya sarankan pastikan pilihan, bulatkan
tekad, dan jangan pernah menyesali yang sudah menjadi pilihan.
Setelah masuk kuliah masih banyak yang harus dipikirkan
“Bagaimana saya bisa menjalani perkuliahan?”
“Bagaimana bisa membagi waktu?”
“Bagaimana saya bisa lulus tepat waktu?”
Karena mempertahankan lebih sulit daripada meraih sesuatu,
memang benar. UGM bukan tempat orang
yang mudah menyerah, jadi saya sarankan jika akan menyerah nantinya jangan
masuk UGM, UGM hanya untuk mereka yang berjuang. Berjuanglah semaksimalnya, lakukan
apa yang bisa dilakukan tentu saja dilarang untuk menyerah, mengeluh masih dimaklumi
Setelah lulus pun masih banyak yang harus dipikirkan
“akan bekerja dimana?”
“bagaimana ilmu yang saya punya bisa bermanfaat?”
“bagaimana kehidupan saya selanjutnya?”
Sejatinya kita sedang mengalami proses, maka jadilah kuat. Berproses
lah dengan baik. Saya pun sedang berjuang sebaiknya hingga hari ini