Add Me ON

Sabtu, 26 Maret 2011

true story of Stephen Johnson Syndrom

banyak orang mengalami hal buruk dalam hidupnya , begitu pula aku . Ini pengalaman buruk dan berharga yang semoga hanya terjadi sekali seumur hidupku . Penyakit ini aku alami di tahun 2010, dan tahun ini merupakan tahun-tahun awal aku menjalani perkuliahan.
Aku menderita tipes, inilah yang menjadi awal tubuhku rentan, aku mulai sering saring dan tubuhku benar-benar nge-drop. Pikiran pendekku : hidupku gak lama lagi #bego
Inilah hal mengerikan ketika kamu berada di rantau orang, tidak ada sanak keluarga, dan hanya ada teman untuk bisa dimintai tolong, dan keadaan seperti ini membuatku kangen akan rumah dan ingin pulang, tapi aku masih ada tanggung jawab belajar disini, jadi dilemaa :P
Kabar buruk terjadi saat aku ke rumah sakit dan mengetahui paru-paru ku bermasalah dan harus menjalani terapi obat selama 6 bulan. FYI obatnya gede dan merah dan harus diminum 3 butir sekaligus . Penyakitku ini membuatku minder dan benar-benar putus asa. Mendekati 2 bulan aku minum obat ini, (obatnya antibiotik) dan gejala aneh mulai timbul dari badanku karena tiap hari aku selalu merasa gatal-gatal, dan itu juga aku rasakan setelah mandi, awalnya aku meras ini hanya efek obat yang sementara. Tapi ayahku bersikeras untuk menanyakan pada dokter.
Aku menurut untuk pergi kedokter di salah satu RS yang *kata orang* bagus di jogja. Aku pergi ke 3 dokter sekaligus , dokter spesialis paru, kulit dan THT. Dari ketiga dokter itu aku mendapatkan obat .

Dan terjadilah hal ini, satu hari mengkonsumsi obat ini badanku langsung panas, dan muncul merah yang menjalar di sekujur tubuh . Demam mungkin bisa ditolerir karena aku sering mersakan demam, tapi muncul bercak merah ini yang mengerikan. Dan akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke JAMBI.

Keberangkatan untuk pulang kali ini terasa mengerikan karena aku merasa lemah sekali dan aku menggunakan masker, seperti benar-benar sakit keras *aku belum tau aku menderita apa*

Dengan suka cita orang tuaku menjemputku di bandara. aku dipersilahkan duduk disebelah ayahku , tumben ibuku duduk dibelakang
"apa yang mbak rasain nak " itu ucapan ibu pertama kali kepadaku, dengan lugunya aku berkata "bu, coba lihat tangan mbak" sambil membuka jaket dan membuka masker.
ini hal menyedihkan yang pernah aku alami, ibuku menangis melihat keadaanku, walaupun aku merasa ini masih tidak apa-apa dan aku merasa masih kuat. tanganku merah dan mulai terkelupas, bibirku sudah menjadi hitam dan seperti terbentuk keropeng. *sekarang aku baru sadar kalo itu mengerikan*
"bu , mbak ga papa kok" kataku masih menenangkan.

Smpai dirumah, aku disuruh tiduran, ganti baju selagi ayah dan ibu shalat ashar.
UGD adalah tujuan ku setelah itu.
aku masih bingung , namuntetap diam,
ibuku terus ngomong "anak gimana yah?" dan mungkin terus berselawat didalam hatinya . aku sempat mendenga ayah bialng "anak itu sudah parah"
mungkin benar juga kata beliau, badanku sudah kurus dan mengerikan

akhirnya aku menjalani opname bebrapa hari di RS di Jambi, dan mengetahui bahwa aku mengalami stephen johnson. hal buruknya saya dirujuk ke RSCM Jakarta karena disana lebih banyak dokter yang mampu menangani penyakit ini.

  inilah bentukku , lihat betapa kejamnya stephen johnson syndrom :(
*ga tau siapa yang ngmbil foto ini, tiba-tiba aja ada di ponsel ayah*


ini tangan lo . tanganku !!!!!


inilah yang membuatku harus meninggalkan kuliah satu blok :'( . sempet aku berpikir aku pindah kuliah aja ke JAMBI tapi disana ga ada fkh . yaaa banyak pikiran bodoh waktu orang putus asa

kuakui, ini benar-benar mengerikan :'(



lihat perbedaan warna kulitku dan lihat betapa sulitnya ibuku melihat keadaanku. 


Ini mungkin cobaan terberat bagi keluarga kami . Tapi Alhamdulillah dengan  ijin Allah kami bisa menjalaninya  dan aku sudah sehat seperti sekarang,

banyak hal yang aku ambil hikmahnya, setiap manusia belajar di setiap waktunya

Orang tuaku sangat sabar dan sangat menyayangiku, terutama ayahku, baru kali ini aku merasakan perhatian lebih untukku, karena aku selama ini mengenal ayah dengan sosok yang berbeda.
Aku punya tanggung jawab untuk membahagiakan orang tuaku
Allah selalu menyayangi umatnya yang selalu sabar menghadapi cobaanNYA, karena ALLAH memberikan cobaan yang pasti mampu dilalui umatNYA
Kesehatan itu mahal , sungguh mahal *bayangkan aku harus bolak balik jakarta :( berapa uangnya *


   Nb. tulisan ini aku buat agar aku bisa mengingat kembali apa yang pernah aku alami, dan agar aku terus bersyukur kepada ALLAH SWT :))