Add Me ON

Rabu, 07 Juni 2017

#WANGIPRASRABI - mas Pras

Alhamdulillah, tahun ini saya sudah berubah status. Yang dahulu nya berpacaran sekarang sudah putus, yang dulu tidur sendiri sekarang sudah ada teman tidur, dulu sendiri sekarang sudah jadi istri orang (hehe).
Well, setelah postingan kemarin jadi kembali ingin menulis kembali, mengenang masa-masa dulu, sebelum hilang ditelan lupa.

Saya sudah menikah, dengan pria yang selalu hadir dalam doa-doa saya beberapa tahun terakhir. Pria yang sudah hadir dalam 3 tahun hidup saya, mas Pras.
Kadang saya suka bingung dengan hubungan ini, selayaknya hubungan yang biasanya pasti melalui proses pdkt lalu ritual "nembak" baru menjadi sepasang kekasih. Hubungan kami berdua sepertinya tidak melalui proses ritual yang biasanya ini.

Jadi, mas Pras adalah teman kuliah, satu kampus, satu jurusan, satu angkatan. Meski begitu kami jarang bertegur sapa, ya karena satu angkatan pasti banyak banyak banget mahasiswa nya dan pasti akan terbentuk "kelompok-kelompok" kecil yang biasanya sepemikiran, setipe, Seiya sekata. Nah kami berdua berbeda kelompok. Kalau mas Pras mungkin lebih ke organisasi sedangkan saya bersama teman-teman yang sudah saya kenal sebelumnya (well, saya memang mengalami masalah adaptasi di awal-awal tinggal di Jogja, kurang gaul hehe).
Jadi selama kuliah dia dengan kehidupan nya dan begitupun saya. Beberapa teman saya juga deket sama mas Pras tapi juga kami gak pernah main bareng.

Maka semester terakhir kuliah adalah waktu kami memulai pertemanan, kenapa begitu, ya karena memang sama sekali gak pernah ngobrol atau nongkrong bareng, memang tidak ada situasi kami bisa bertemu barengan.  Di semester akhir di kampus saya ada mata kuliah pilihan, setelah semua matakuliah yang sudah dipaketkan, akhirnya disemester akhir ini satu mata kuliah dipilih berdasarkan minat masing-masing.

Saya waktu itu mengambil mata kuliah hewan kesayangan atau klinik. Dan ternyata mas pras mengambil hal yang sama. Saya memang tidak terlalu mengenal mas Pras, tapi saya cukup terkejut ternyata mas Pras mengambil mata kuliah ini, karena mas Pras aktif di bidang yang berbeda dengan mata kuliah ini.
Mata kuliah pilihan yang kami ambil tidak terlalu banyak peminat, 10 orang juga tidak sampai mahasiswanya, sehingga tidak terlalu sulit untuk menjadi akrab satu sama lain. Hingga akhirnya kami dibagi menjadi dua kelompok untuk mengambil lokasi praktek kerja lapangan. Karena saya masih terkendala dengan skripsi kala itu, sehingga saya memutuskan untuk mengambil wilayah Solo menjadi lokasi tempat PKL saya dengan alasan jarak yang dekat dengan Jogja, jadi dengan kereta saya bisa bolak balik jogja-solo. Dan kebetulan lagi, mas Pras mengambil lokasi yang sama dengan saya. Di Solo lah saya mulai mengenal mas Pras.

Setelah PKL berakhir setidaknya kami masih berbincang-bincang lewat chat, mas Pras orangnya rada cuek atau sok cuek begitu, jadi isi chat kami berdua singkat dan padat. Tapi meskipun begitu ada aja yang jadi bahan pembicaraan. Kami berteman baik namun belum saling mengenal lebih jauh.

Hingga akhirnya kita wisuda S1 di bulan Agustus 2013 dan melanjutkan kehidupan selanjutnya, KOAS. Saya tidak ingat persis tapi sepertinya masa koas adalah waktu saya mulai mengenal mas pras lebih personal. Entah dimulai dengan apa tapi kami akhirnya sering bertanya kabar, saling mengingatkan dan makan bareng. Semenjak koas emang saya males yang namanya keluar cari makan kalau sendiri, kadang sering menghubungi teman untuk ngajak makan bareng. Kadang suka sungkan karena beberapa teman sudah punya pasangan, tapi kadang juga lupa terus suka nimbrung hehe.
Ditemani makan sama mas Pras jadi hal yang menyenangkan kala itu, jadi semangat makan dan mungkin saya diam-diam sudah jatuh hati.

Dan begitu lah hari-hari berlalu dengan kehadiran mas Pras, hingga sekarang.

Mas Pras adalah pria yang hangat meski kadang bertingkah dingin dan menyebalkan. Hal menyebalkan adalah mas pras selalu hobi menggoda saya, Saya sempat 'ngambek' waktu PKL dulu hanya karena pertanyaan nya yang tidak masuk akal. Dan sampai sekarang itu menjadi andalan mas Pras untuk menggoda saya. Hal lain nya karena mas Pras terkadang terlalu over saat berpikir, apalagi masalah belanja. Sebenarnya ini hal baik tapi sangat berbahaya bagi saya yang seorang wanita dan sudah kodratnya kalau suka berbelanja.

Namun dibalik itu semua mas Pras adalah pria yang peduli dengan saya, mas Pras sangat peduli dengan status kesehatan saya. Mas Pras pria yang sehat, rajin olahraga dan pola makan nya baik. Berbeda dengan saya, sehingga dulu waktu masih "berteman" sering banget ngajak jogging ke gsp ,(Grha Sabha Pramana), saya menolak berkali-kali, tapi pernah ikut sekali dan alhasil saya kapok.
Mas Pras adalah salah satu alasan saya harus sehat, hingga hari ini.

Hubungan kami berjalan begitu saja, mengalir. Tidak ada kata cinta selama saya mengenal mas pras di perkuliahan. Jafi sering banget yang nanya perihal kami berdua "kalian pacaran ya ?", dan selalu saja saya bingung menjawabnya.
Karena saya tetaplah seorang wanita, apalagi kalau ditanya "apasih hubunganmu dengan dia?" saya yang tadinya easy going mendadak peduli dengan status. Dan akhirnya menanyakan perihal status ini, tapi mas Pras hanya terdiam sesaat, dan mengatakan hal yang masih aku ingat "aku sudah nyaman sama kamu".
Kami tidak pernah membahas ini lagi dalam jangka waktu lama.

Mas Pras bukan tipe pria yang sangat romantis menurut saya. Selama kami bersama, semua berjalan dengan jelas, tanpa " kode-kode", hal yang  berlebihan, kata-kata cinta, atau hal apapun. Sehingga tindakan kecil dari mas Pras selalu menjadi kejutan. Sampai sekarang yang bikin saya gak pernah lupa adalah saat ulang tahun. Mas Pras selalu memberikan hal-hal menarik di hari yang menyenangkan bagi saya ini. Pernah suatu hari mengajak teman-teman saya untuk memberikan kejutan, kata-kata manis, makan bareng dan bingkisan.

Begitulah mas Pras, benar-benar pribadi yang tidak bisa aku ditebak, namun satu hal yang saya tau. Mas Pras adalah pria hangat yang akhirnya menepati janjinya  Dulu saya mengalami kegalauan, membawa hubungan ini kearah mana, tentu saya kembali lagi karena saya ini wanita. Kami pernah berdiskusi perihal ini, dan saya sangsi mas Pras akan membawa hubungan ini lebih jauh. Karena saya benar-benar tidak bisa menebak apa yang ada dipikiran mas Pras kala itu. Namun mas Pras selalu memegang janjinya, mewujudkan harapan saya. Dengan izin Allah SWT mas Pras dengan penuh kejutan melamar saya di penghujung tahun 2016. Dan kami akhirnya menikah di tahun berikutnya.

Dalam kegudahan saya, memasuki masa-masa 'galau teman sudah pada menikah'.  Saya berdoa untuk mendekatkan jodoh saya, memudahkan jodoh saya, dan semoga itu mas Pras. Karena mencapai titik seperti ini bukan perkara mudah, mungkin untukku saja, namun ceritanya cukup panjang. Maka selalu berdoa adalah cara saya mengurangi rasa gundah. Karena semua ketentuan hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

Jadi disinilah kita, bersama, hendak berlayar. Mungkin angin akan berhembus kencang atau badai akan besar didepan. Yang terpenting kita berusaha agar kapal  kita tidak karam.
Terima kasih sudah membawaku berlayar bersamamu. Kita sama-sama buta akan arah, tanpa pengalaman, semoga Allah selalu menuntun kita. Mari kita buat perjalanan ini menyenangkan, untuk kita :)

Senin, 15 Mei 2017

MENIKAH ALA #WANGIPRASRABI

Semua akan menikah pada waktunya


Dan akhirnya setelah sekian lama giliran waktuku, saya menikah di bulan April tahun ini, 2017.
Mungkin beberapa orang bertanya-tanya, dengan kabar yang cukup mendadak. Bukan hanya kalian, saya pun juga cukup terkejut. Mas Pras memang selalu berhasil membuatku terkejut dengan setiap kejutannya.

Tidak banyak yang tau dengan proses kami, tulisan ini hanya sekedar sharing dan mungkin bisa menghilangkan beberapa kekeliruan.

Kejutan pertama mas Pras adalah melamar saya, kami memang terkadang berdiskusi tentang hubungan kedepannya, tapi seperti biasa mas Pras hanya mengiyakan saja. Saya tidak pernah berpikir bahwa mas Pras akan benar-benar melamar saya di akhir tahun 2016. Gelagat mas Pras mulai tercium oleh saya ketika mas Pras tiba-tiba meributkan keberangkatan saya ke Bali, menghadiri pernikahan sahabat saya, Riska. Karena ternyata tanggalnyasedikit bertepatan dengan kedatangan salah satu keluarga mas Pras, tapi karena jadwal saya lebih dulu, akhirnya lamaran dilangsungkan setelah saya pulang dari Bali.

Acara lamaran saya sederhana saja, hanya ayah, ibu, om nya mas Pras dan tentunya kami berdua.
Akhirnya saya resmi dikhitbah oleh mas Pras dan rencana menikah di tahun 2017, dan belum menentukan tanggal dan bulan nya saat itu.

Proses menentukan tanggal menikah tidak mudah ternyata, dengan karakter ayah saya yang tidak terlalu banyak sharing masalah ini. Sehingga di akhir januari tercetuslah bahwa kami akan menikah di tanggal 14 April 2017 ini.

Hanya dalam kurun waktu 3 bulan kami mempersiapkan acara ini, karena kami sepakat tidak memakai jasa wedding organizer untuk membantu kami dalam hal ini sehingga semua persiapan dilakukan sendiri, saya, mas Pras dan orangtua.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya dalam merancang pernikahan


1. Semua orang pasti tau bahwa biaya menikah pastilah besar, saya sudah tanya-tanya kesana kemari ternyata butuh biaya yang sangat besar untuk menyelenggarakan sebuah pernikahan. Tapi, hal ini tidak masuk dilogika saya. Bahwa prinsip menikah bagi saya adalah bagaimana proses kedepannya, menggunakan uang untuk acara yang hanya dilangsungkan sehari menjadi suatu pemborosan bagi saya, lebih baik menggunakan nya untuk kehidupan selanjutnya lebih bermanfaat haha (akhirnya kelihatan mental-metal perhitungan duit nya).

Akhirnya kami sepakat hanya mengadakan acara akad saja, tanpa pesta dengan sederhana dan khidmat.

2. Menikah dengan tabungan sendiri, siapa yang gak pingin. Saya berkeinginan seperti itu. Akhirnya kami berdua merogoh tabungan hasil kerja selama 2 tahun. Dan akhirnya merancang pernikahan kami sesuai budget yang ada. Selagi bisa dibuat sendiri ya handmade, kalau ada teman yang punya usaha ya pakai jasa teman. Beberapa biaya yang kira-kira terlalu berlebihan kami usahakan dipangkas dengan benar

3. Saya pada dasarnya tidak menyukai pesta, terlalu riuh. Setiap minggu jika mendapat undangan kadang berangkatnya ogah-ogahan, terkecuali pergi ke acara seorang teman dekat. Budaya di sekitar saya tentang pesta pernikahan itu tidak sesuai dengan selera saya, mohon maaf karena saya kurang menyukai dangdut. Apalagi biasanya di acara pernikahan itu memakai sound system yang menggelegar volume nya sehingga kurang nyaman bagi saya. Padahal bagi saya datang ke acara pernikahan bisa menjadi ajang silaturahmi yang baik, dihari bahagia sepasang pengantin kita bisa bertemu teman yang kadang jarang ketemu, bahkan mungkin jarak tidak terlalu jauh, apalagi bisa ketemu temen lama yang jaraknya sudah jauh. Tapi jika musik terlalu keras biasanya sangat mengganggu kehangatan bincang-bincang lepas kangen, hehe

Di acara pernikahan saya tidak menggunakan musik seperti organ tunggal kalau biasanya di tempat saya, atau band. Tapi menyewa jasa bapak-bapak yang suka stay di pinggir jalan memainkan musik keroncong, ini sebenarnya ide ibu yang suka banget sama keroncong, sama sekalian bisa berbagi.

4. Pernah tidak mendapat undangan yang kita tidak kenal ?, saya pernah, beberapa kali. Setelah ditelusuri ternyata dia itu keponakan teman kantor, dan teman sekantor diundang semua. Saya gak kenal sama yang nikah, orangtuanya pun juga tidak kenal, bahkan sama teman kantor yang ngundang saya jarang berbincang karena memang beda bagian dan jarang bahkan tidak pernah kerja bareng. Nah kalau saya datang dan teman kantor saya tidak ada ditempat acara saya jadi orang asing yang dateng diacara orang yang tidak dikenal. Saya sering ngedumel tentang ini, karena lagi-lagi ini tidak masuk di akal saya.

Maka dari itu, saya hanya mengundang beberapa saja. Undangan yang penting adalah keluarga, tetangga dan beberapa kolega yang dekat, yang benar-benar dekat. Acara pernikahan saya dihadiri oleh orang-orang yang mengenal kami berdua dan insya Allah turut berbahagia dan akan mendoakan untuk kami.

5. Dari dulu pingin mengadakan acara tidak digedung. Dan Alhamdulillah akhirnya saya mengadakan acara pernikahan dengan outdoor concept di sebuah restoran yang kebetulan juga dekat dengan rumah.

6. Dihari kebahagiaan kami saya juga ingin berbagi kebahagiaan dengan adek-adek yang ada di panti, sehingga saya dan mas Pras mengundang adek-adek yang biasa ditemui di yayasan yang juga kebetulan lokasi nya juga berdekatan dengan lokasi acara

Yup mungkin pemikiran saya dinilai aneh atau 'nyeleneh' bagi beberapa orang, Tapi insya Allah acara saya tidak menyalahi syarat sah sebuah pernikahan. Sejatinya saya hanya mengharapkan ridho Allah SWT dan orang tua. Dan alhamdulillah dengan beberapa pendekatan, orang tua saya meng-iyakan acara seperti ini. Karena mungkin sulit bagi orang tua untuk menikahkan anaknya tidak seperti orang kebanyakan. Menjadi omongan orang, untuk mungkin salah satunya hehe.

Alhamdulillah, saya tidak bisa berhenti berucap syukur sepanjang tanggal 14 April kemarin, semua berjalan sesuai keinginan saya, meskipun mungkin banyak 'perbincangan', setidaknya saya tidak pernah menyesal di hari yang hanya terjadi satu kali seumur hidup ini.

Alhamdulillah



Minggu, 09 Oktober 2016

Sehari Mengajar Selamanya Menginspirasi - Kelas Inspirasi Jambi #1

Kegiatan ini akan memasuki acara edisi kedua. Saya mau sharing kegiatan acara Kelas Inspirasi jilid pertama nya untuk wilayah Jambi. Saya cukup excited mendengar bahwa di kota saya akan mengadakan acara ini, karena kegiatan Kelas Inspirasi sudah dilakukan di berbagai wilayah, dan di kota saya baru kali pertama acara ini diselenggarakan. Bermula dari seorang teman kantor yang mengajak gabung di acara ini dan akhirnya ikut mendaftar sebagai inspirator di acara yang berlangsung tanggal 2 Mei 2016. Acara ini diselenggarakan juga dalam rangka hari pendidikan yang jatuh pada hari Senin, sehingga diharuskan mengambil cuti/izin pada hari senin, ini pengorbanan pertama yang harus dilakukan.


Saya dihubungi oleh fasilitator pada beberapa hari sebelum hari H, menanyakan kesediaannya menjadi inspirator yang otomatis harus mengajukan izin kantor pada hari Senin dan mempersiapkan mandiri untuk materi dan perlengkapan yang akan dilakukan pada hari inspirasi.
Sehari sebelum hari H diadakan briefing yang berlokasi di gedung Bahasa Kota Jambi. Pada kesempatan ini bisa ketemu semua inspirator, fasilitator serta dokumentator yang ikut bergabung pada Kelas Inspirasi ini. Ternyata banyak sekali yang ikut bergabung, antusias untuk turut andil dalam kegiatan yang bersifat sukarela ini benar-benar membawa dampak positif, termasuk kepada saya pribadi.



Ada kejadian yang benar-benar mengena di diri saya ketika kegiatan briefing ini. Jadi, saat briefing akan dikelompokkan berdasarkan tim masing-masing. Disinilah kita akan berjumpa dengan rekan kita, inspirator, fasilitator dan dokumentasi. Bincang-bincang tentang konsep apa yang akan kita suguhkan di hari inspirasi, juga bagaimana pandangan kita terhadap kegiatan ini. Perbincangan mengalir begitu saja hingga satu cerita dari rekan inspirator saya benar-benar menggerakkan hati saya. Beliau adalah Mas Dedi inspirator dari Bandung seorang entrepreneur bidang kulit, beliau sudah beberapa kali mengikuti kelas inspirasi. Ketika saya berbicara tentang rasa prihatin saya pada anak jaman sekarang, saat itu saya bercerita tentang anak kecil yang saya tanya ingin menjadi apa, bukan menjawab menjadi dokter, guru, pilot seperti anak kebanyakan, anak tersebut malah menjawab ingin menjadi kasir supermarket. Saat itu saya berbicara di forum bahwa anak-anak seharusnya bisa menjawab cita-cita yang lebih tinggi. Ketika itu juga mas Dedi bercerita tentang pengalamannya saat mengikuti Kelas Inspirasi di daerah Bandung, bahwa rekan mas Dedi rekan sesama inspiratornya adalah pedagang makanan (entah siomay apa bakso saya lupa), saat hari inspirasi mas pedagang menceritakan tentang pekerjaannya dimulai dari  menggambar sebuah gerobak, hal lucunya adalah setelah mas pedagang itu selesai menggambar seorang anak nyeletuk "wah itu sama kayak gerobak bapak saya". Setelah mas Dedi menceritakan itu saya tertegun, saya merasa bersalah ketika itu. Pandangan saya salah, mengenai pekerjaan yang baik, saya sudah menganggap pekerjaan ada yang bernilai rendah dan tinggi, padahal sebenarnya bekerja hakikatnya sama yaitu untuk memenuhi kehidupan dengan cara yang diridhoi Allah SWT, pekerjaan yang dilakukan mas pedangan sebenarnya bernilai sama dengan pekerjaan saya, begitu pula dengan kasir supermarket yang dicita-citakan seorang anak itu. Mas pedagang tersebut sudah menginspirasi saya, mengingatkan saya bahwa kita harus bekerja sekerasnya, sebisanya dengan cara yang halal, beliau tidak menyerah dengan keadaan dan bahkan bisa menginspirasi melalui kelas inspirasi yang sudah beliau ikuti,



Hari Inspirasi saya berlokasi di SDN 183 di daerah Palmerah lama kota Jambi, kegiatan pertama adalah upacara bendera hari Senin, ini menarik karena sudah berapa tahun saya tidak mengikuti kegiatan ini ditambah melihat tingkah anak SD yang mengingatkan masa-masa kecil dulu. Kegiatan kami dilakukan dengan sistem rolling, tiap inspirator akan masuk di kelas 3,4,5 bergantian, satu sesi kurang lebih 45 menit. Cukup grogi masuk kelas menghadapi anak SD ternyata, pengalaman saya sangat minim dalam menghadapi anak tingkat SD, dulu hanya sebatas membantu mengajar saat KKN. Pesan saya mungkin "Jangan Lupa Sarapan" hehe, ini karena saya terburu-buru jadi melupakan sarapan dan ini ternyata sangat penting, karena ternyata mengahadapi anak dengan tingkat SD membutuhkan energi yang luar biasa ekstra. Ekstra tenaga, ekstra sabar tentunya.


Saya menggunakan metode praktek saja dalam menyampaikan tentang profesi saya, Dokter hewan. Mereka akan praktek menjadi dokter kecil. Oh ya, saya menggunakan games kecil-kecil saja, untuk mengalihkan perhatian mereka saat jumpa pertama. Menyenangkan, beberapa ada yang bisa bekerja sama, ada pula yang sibuk mencari perhatian. Tapi untungnya tidak ada yang menangis saat kelas saya.

Pak Dokter Hewan kecil :)






Berfoto bersama guru SDN 183 Kota Jambi


Kegiatan ini sangat berkesan bagi saya, sungguh menyenangkan dan mungkin bikin ketagihan. Wah sayang sekali kegiatan keduanya saya belum bisa join. 
Oh ya beberapa pekan lalu saya diajak untuk sharing kegiatan kelas inspirasi di radio Metro FM Jambi, senang sekali bisa diajak join, dan ternyata untuk inspirator yang bergabung sudah mencapai ratusan. Semoga kalian salah satunya :)

Kegiatan jilid II nya akan diadakan tanggal 24 Oktober 2016, semoga berjalan dengan sukses. Saya salut untuk para panitia, relawan, serta segala pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan ini. Saya akan ikut lagi tahun depan, pasti !
Jadilah inspirasi bagi siapapun :)